Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Tak Ada Lagi "Awi jeung Gawirna," Banjir dan Longsor pun Berdatangan

Gambar
(Lima Catatan  Herry Dim ) LEMBAR halaman “Jawa Barat” H.U. Pikiran Rakyat, 24 Oktober 2016, menurunkan tiga berita yang berkenaan dengan pergerakan tanah, longsor dan banjir. Empat bencana terjadi di Cianjur Selatan yang bukan saja memakan korban jiwa dan kerusakan yang cukup besar, diberitakan pula bahwa berdasar data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) masih terdapat delapan titik zona merah di wilayah setempat. Longsor dan banjir lainnya diberitakan terjadi di wilayah Kecamatan Palabuhan Ratu, sementara judul berita lainnya yaitu “92 Persen Kecamatan (di Kabupaten Tasikmalaya) Rawan Pergerakan Tanah.” Begitulah, setelah banjir dan longsor di Garut dan Sumedang, Jawa Barat kiranya mesti siaga. Longsor karena kikisan air sungai atau pun air yang turun dari atas, itu selalu menerpa daerah yang tidak disangga pepohonan yang cukup kuat. Foto jebolnya salasatu tanggul sungai Cimanuk, Pikiran Rakyat (20 Juli 2016) menunjukan tembok batu tebal pun tak akan tahan me...