Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah Sekali

Gambar
Oleh: Herry Dim SENIN siang menjelang petang, 7 November 2016, terjadi pertemuan informal dengan Drs. Mahpudi, SIK, M.T selaku Wakil Ketua 2 IKAPI Jabar, di sebuah kedai kopi. Ia yang baru saja tiba kembali di tanah air setelah mengikuti berjalannya peristiwa Frankfurt Book Fair 2016, banyak sekali menyampaikan informasi penting seputar pasar buku terbesar di dunia tersebut, termasuk diantaranya kabar tentang kuliner Indonesia yang menjadi hit alias paling diminati di sana. Tentang hal itu, kiranya, perlu juga dibuatkan catatan khusus. Tapi, kali ini, yang terasa mendesak adalah perkara minat baca umumnya masyarakat Indonesia yang begitu rendah. “Gerakan kita memasarkan buku ke pasar pembeli hak cipta dan penerbit di luar negeri itu amat penting, tapi yang justru sangat mengkhawatirkan adalah kenyataan kian merosotnya minat baca bangsa kita,” ujar Drs. Mahpudi, SIK, M.T disertai lintasan gambaran data yang dimiliki IKAPI Jabar. Dalam pembicaraan petang itu, muncul lagi sejumla...

portfolio Studio Pohaci

Gambar
https://www.scribd.com/document/331794611/Lite-Portfolio-Studio-Pohaci
Pe rkara Rupa Kekinian atau Kontemporer Catatan: Herry Dim Di tengah pengerjaan tulisan ini, muncul kiriman foto lukisan “Rumah-rumah Berasap #1” dari pelukisnya, Eddy Hermanto, melalui jejaring bukuwajah ( facebook ). Lukisan cat minyak di atas kanvas ukuran 200 X 200 cm bertarikh 2010 tersebut, memperlihatkan pola atau tata-susun piktoral primitif, gambaran rumah-rumah serta benda-benda lain tampak tanpa perspektif, tanpa dimensi keruangan dari cara pandang yang berasal dari satu titik pusat pandang; melainkan bertumpuk, rasa dimensi dan keruangan dihadirkan dengan cara pola susun dari bawah ke atas, rumah-rumah atau benda-benda jauh sama dekatnya dengan rumah-rumah atau benda-benda yang lebih dekat ke jarak si penglihat atau pun pelukisnya. Tapi ajaibnya, efek pengolahan bidang dari tumpukan tersebut, penghadiran hal-hal yang bersifat ornamentik, munculnya elemen garis-garis vertikal hitam putih, serta perwarnaannya sungguh mengesankan teknik perupaan yang sangat modern. Ba...
Prinsip Wayang Itu Tak Tergantikan Catatan: Herry Dim Lebih dari sepuluh tahun yang lalu seusai pementasan wayang motekar di kampus Universitas Widyatama, bandung, acara dilanjutkan dengan sebuah diskusi. Dengan penyelia Asep Deni Iskandar M.Sn dan (alm) Drs. Ondi Kuswandi, diskusi mengedepankan pembahas Prof. Primadi Tabrani sebagai pakar bahasa rupa dan Dr. Priyanto Sunarto yang lebih dikenal sebagai karikaturis majalah berita mingguan Tempo . Sejumlah pembicaraan, pada intinya mengungkapkan ketakjuban sekaligus penyampaian harapan bahwa wayang motekar sebagai seni baru itu masih sangat mungkin dikembangkan lebih jauh lagi. Selang beberapa bulan kemudian, sebagai tindak lanjut dari diskusi terjadilah pertemuan informal bersama keempat tokoh di atas serta beberapa mahasiswa pilihan dari FDKV (Fakultas Desain Komunikasi Visual). Pembicaraan lebih menyasar kepada kemungkinan bahwa wayang motekar akan dan bisa dikembangkan ke dalam bentuk seni animasi. Pertemuan dengan topik ...