Catatan: Herry Dim Prakata SEKIRA setahun sebelum wafatnya Harry Roesli (1951-2004), ia sudah berkata: " Herr, urang rek nerbitkeun buku kandel, moal kurang ti 200 halaman tapi kabeh halamanna kosong kecuali prakata jeung sambutan " (Herr, saya hendak menerbitkan buku tebal, tidak kurang dari 200 halaman tapi semua halamannya kosong kecuali prakata dan tulisan sambutan). "Maksud Mas Harry?" Demikian sontak saya bertanya. " Enya, engke eusian ku maneh " (Ya, nanti kamu yang mengisi), jawabnya. Pernyataannya sangat serius. Itu di luar kebiasaan Harry Roesli yang biasanya penuh dengan canda. Maka saya dan Sulasmoro (panggilannya Moro) menanggapinya dengan serius pula. " Moro, gawekeun desain jeung dummy- na ku maneh " (Moro, kerjakan desain dan dummy -nya sama kamu), tandas Harry Roesli. Sejak itu Moro ditemani Rahadian P. Paramita mulai bekerja dan saya mulai menulis seperti yang diminta almarhum. Selang sekira tiga bulan kem...